Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lari Nyeker | Manfaat Lari Tanpa Sepatu

Lari Nyeker

nyeker







Lari nyeker atau lari tanpa sepatu diklaim memiliki manfaat kesehatan yang hanya bisa didapatkan jika kita lari tanpa sepatu. 

Apa iya begitu? Mari kita bahas secara mendalam di postingan ini.



Apa Kegunaan Sepatu Saat Berlari?

Mengapa kita harus mengenakan sepatu saat berolahraga? Setidaknya ada beberapa manfaat dari sepatu lari yang memadai untuk digunakan berlari.


Melindungi kaki

Sepatu lari memberikan perlindungan bagi kaki dari berbagai potensi cedera. Sepatu lari memiliki desain yang mampu melindungi kaki dari benturan, impak, dan luka saat berlari.

Sementara itu, lari tanpa sepatu bisa saja membuat kaki terkena batu, pecahan kaca, atau benda tajam lainnya di jalan.


Menstabilkan kaki

Sepatu lari dirancang dengan teknologi dan fitur khusus yang memberikan stabilitas kaki sehingga mencegah cedera seperti pergelangan kaki terkilir atau ketidakstabilan pada kaki.


Menyerap impak

Impak yang diterima kaki saat lari akan terus menerus terjadi selama kita berlari. Oleh karena itu, sepatu lari sering dilengkapi dengan teknologi bantalan yang membantu meredam impak antara kaki dan tanah.


Meningkatkan kondisi telapak kaki

Sepatu lari yang dirancang khusus dapat memberikan dukungan tambahan bagi lengkungan kaki. Apalagi jika kita memiliki masalah pada telapak kaki seperti overpronasi dan supinasi.

Baca juga: Supinasi atau underpronation adalah kondisi kaki yang menapak dengan bagian luar telapak kaki. Berikut penyebab dan solusi supinasi di telapak kaki. | Supinasi.


Membantu performa lari

Berbeda dengan lari nyeker, performa tubuh saat lari bisa kita tingkatkan dengan memakai sepatu lari yang tepat. Teknologi dari sepatu lari pada saat ini sudah cukup maju sehingga mampu mempengaruhi bagaimana performa tubuh kita saat berlari.


Memberikan kenyamanan

Sepatu lari yang baik dan sesuai dengan kaki dapat memberikan kenyamanan saat berlari. Mereka dirancang untuk memberikan ruang yang cukup untuk gerakan alami kaki.



Amankah Lari Bertelanjang Kaki?

Menurut American Podiatric Medical Association, belum ada jawaban pasti terkait lari nyeker ini. Baik dari segi keamanannya ataupun fungsi pastinya.

Namun, banyak orang yang tetap mencoba lari tanpa sepatu karena yakin bahwa gerakan langkah kaki yang natural saat lari akan bermanfaat untuk tubuh. Utamanya saat melatih teknik lari mereka.

Memang, ada orang yang performa larinya menjadi lebih baik saat berlari tanpa alas kaki. Ini karena gerakan lari mereka menjadi lebih efisien saat lari dengan kaki telanjang. Namun, kita tidak bisa menyamaratakan hal ini pada semua pelari.

Lari tanpa sepatu bisa jadi memang aman untuk pelari yang cocok dengan hal itu. Namun, banyak pula pelari yang sebaiknya tidak melakukannya.




Apakah Boleh Lari Tanpa Sepatu?

Kita tentu boleh lari tanpa sepatu, namun pastikan untuk mulai secara perlahan dan tidak terlalu sering.

Daniel Lieberman, seorang profesor biologi evolusi manusia di Universitas Harvard, dengan dua kali publikasi di jurnal Nature, menyatakan bahwa lari tanpa sepatu akan membuat kaki terlatih untuk mendarat pada depan dan tengah telapak kaki.

Menurut dia, Pendaratan seperti ini tidak menghasilkan benturan atau impak sebesar seperti saat kaki mendarat dengan tumit ketika berlari.

Ini pada akhirnya membuat teknik lari menjadi lebih baik, penggunaan energi semakin efektif, dan kaki terhindar dari cedera.

Lieberman sendiri rutin berlari tanpa alas kaki seminggu sekali. Walaupun memang dia mengakui bahwa lari nyeker tidak meningkatkan ataupun mengurangi kemungkinan cedera.




Manfaat Lari Tanpa Alas Kaki | Manfaat Olahraga Lari Tanpa Alas Kaki

Apa manfaat nyeker? Walaupun manfaat dari lari nyeker masih butuh banyak penelitian yang mendalam, para pecinta lari tanpa sepatu memiliki beberapa alasan kenapa mereka masih rutin lari seperti ini.


Membantu kaki datar

Berlari tanpa alas kaki dipercaya dapat memperkuat dan mengencangkan otot-otot kaki untuk menstabilkan lengkungan telapak kaki yang datar.

Orang dengan telapak kaki yang datar, membutuhkan lebih banyak bantuan pada sepatu lari mereka. Oleh karena itu, mereka menganggap lari dengan alami dan telanjang kaki bisa membantu kondisi kaki mereka.


Mengurangi risiko fasciitis plantar

Lari tanpa menggunakan sepatu juga dianggap membuat tubuh menemukan teknik dan ritme berlari yang lebih baik. Ini pada akhirnya membuat kaki dapat menghindari terjadinya tekanan berlebih pada plantar fascia.


Membakar lebih banyak kalori

Lari tanpa memakai sepatu juga dipercaya mampu membakar kalori lebih banyak karena tubuh berlari dengan gerakan alami tanpa bantuan dari sepatu lari.

Ini karena sepatu lari pada umumnya mempermudah gerakan lari. Karena gerakan tubuh lebih mudah, pembakaran kalori menjadi tidak semaksimal saat kita menggunakan kemampuan alami tubuh.

Baca juga Jadwal Olahraga Lari 8 Minggu Untuk Menurunkan Berat Badan | Program olahraga untuk menurunkan berat badan.



Kelebihan Lari Tanpa Sepatu

Mengembangkan gerakan alami tubuh

Berlari tanpa alas kaki membantu pelari untuk menemukan gerakan alami tubuh mereka. Ini juga membuat tubuh mendarat di area tengah dan depan telapak kaki.

Banyaknya pelari yang mendaratkan kaki di tumit merupakan hasil langsung dari adanya lapisan pelindung yang berlebihan pada sepatu lari.

Walaupun ini memang mengurangi impak berlebih, namun ini juga dianggap menghilangkan gerakan alami tubuh saat berlari.


Meningkatkan keseimbangan

Tanpa sepatu lari, kita bisa mengaktifkan otot-otot kecil pada kaki, pergelangan kaki, kaki, dan pinggul.

Otot-otot inilah yang paling berperan besar keseimbangan dan koordinasi yang lebih baik. Semakin baik koordinasi tubuh kita, semakin efektif gerakan kita saat berlari.


Membantu pijakan kaki

Berlari tanpa alas kaki bukan hanya membantu meningkatkan keseimbangan, tetapi juga membantu kaki untuk berpijak sehingga pijakan kaki menjadi kokoh saat bergerak dengan kecepatan tinggi.

Ini karena lari nyeker membuat kita belajar untuk menggerakkan jari-jari kaki dan memperluas area pijakan kaki, sehingga membuat pijakan jadi lebih kokoh.





Kekurangan Lari Tanpa Sepatu 

Risiko luka dan infeksi pada kaki

Berlari tanpa alas kaki membuat kaki menjadi lebih rentan terhadap luka sayatan, tusukan, dan infeksi saat lari. Selain itu, berlari dengan kaki telanjang saat siang hari juga dapat merusak telapak kaki.


Retakan pada tulang

Walaupun lari dengan sepatu lari juga berpotensi memicu retakan pada tulang, namun lari nyeker memperbesar risiko retakan tulang kaki yang disebabkan oleh tekanan saat berlari.


Kondisi medis tertentu

Orang dengan diabetes biasanya memiliki neuropati diabetes (berkurangnya sensasi pada kaki) sehingga mereka tidak sadar kalau ada luka dan masalah pada kaki. Jika kita merupakan penderita diabetes, lari tanpa sepatu bisa saja menyebabkan luka yang tidak kita sadari.

Oleh karena itu, Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan agar orang dengan diabetes selalu memakai sepatu dan kaus kaki saat berlari atau berjalan kaki.


Munculnya lecet dan kapalan

Hampir semua orang yang berlari tanpa alas kaki akan menghadapi masalah lecet dalam beberapa minggu pertama. Kondisi ini membuat kulit telapak kaki menjadi lebih tebal dan dibeberapa kasus kapalan akan lebih sering terjadi. 


Cedera tendon achilles

Lari tanpa sepatu membuat kaki tidak terangkat terlalu tinggi. Ini sebenarnya bagus, namun ketika lari dengan cepat tanpa sepatu lari, tendon Achilles harus bekerja meredam impak. 

Padahal dengan sepatu lari, hal ini bisa diminimalisir karena bantalan pada sole sepatulah yang harus meredam impak dan bukan tumit kita. Inilah kenapa lari dengan kaki telanjang bisa menyebabkan cedera seperti tendinitis Achilles atau keseleo otot betis.

Baca juga Sakit Di Antara Betis dan Tumit | Cedera achilles tendinopathy atau tendinitis sering dialami pelari. Berikut penyebab, gejala, dan pengobatan cedera tendinitis pada pelari. | cedera tendinitis.




Bagaimana Cara Lari Tanpa Sepatu?

Mulai secara perlahan

Jika memungkinkan, kita bisa mulai lari nyeker dengan lari di trek lari, treadmill, atau pasir di pantai. Larilah dengan jarak yang pendek misalnya 1km, dan setelah lari periksa apakah ada area yang sakit.


Tingkatkan jarak secara bertahap

Jangan terlalu lari berlebihan dalam waktu singkat. Secara bertahap tingkatkan jarak larimu sebesar 10% setiap minggunya. Misalnya di minggu ini kamu sudah lari 1km, maka di minggu berikutnya naikkan jadi 1,1km (1100 meter).


Lakukan recovery

Gunakan rol busa atau pijatan untuk membantu pemulihan atau recovery setelah lari tanpa sepatu. Impak benturan dari lari seperti ini jelas lebih tinggi sehingga recovery habis lari penting untuk dilakukan.


Perhatikan teknik berlari

Saat berlari tanpa alas kaki alias lari nyeker, teknik saat berlari akan jadi sangat krusial. Sebaiknya pastikan mendarat dengan lembut di tengah kaki dan kemudian gulirkan kaki ke depan hingga ke ujung jari kaki.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan langkah kaki yang pendek dan hindari mendaratkan kaki dengan keras ke tanah.



nyeker




Pertanyaan Lain Tentang Lari Tanpa Sepatu Lari

Apakah jogging bisa pakai sandal?

Jogging menggunakan sandal mungkin dilakukan, tetapi sandal umumnya tidak melindungi kaki dari impak benturan seperti sepatu lari. Sol sendal biasanya lebih tipis dan kurang bantalan untuk meredam benturan. 

Selain itu, sandal juga tidak memberikan stabilitas yang sama seperti sepatu lari. Sendal kurang menutupi kaki dan kurang kokoh untuk keseimbangan dan kontrol gerakan kaki saat berlari.

Sandal yang dipakai untuk lari atau jogging juga tidak membungkus kaki dengan baik, sehingga posisi sendal bisa mengganggu gerakan kaki saat lari. Intinya, mungkin akan lebih baik untuk lari nyeker atau pakai sepatu lari sekalian.


Apakah boleh lari dengan sepatu pantofel?

Sepatu pantofel biasanya tidak dirancang untuk aktivitas berlari atau olahraga yang berintensitas tinggi. Ini karena sepatu pantofel umumnya memiliki sol yang tipis dan fleksibel serta tidak memberikan dukungan yang cukup untuk melindungi kaki saat berlari. 

Sepatu pantofel juga sering kali memiliki desain yang longgar dan tidak memberikan penyangga yang cukup di sekitar pergelangan kaki. Sehingga keseimbangan dan kontrol gerakan kaki saat berlari jadi sangat rendah.

Tidak cuma itu, material yang digunakan dalam sepatu pantofel umumnya tidak dirancang untuk menahan aktivitas berlari yang intens. Sepatu pantofel bisa cepat aus atau rusak kalau dipakai berlari.


Apakah sepatu sneakers bisa digunakan untuk lari?

Walaupun bentuknya mirip dengan sepatu lari, sneakers pada dasarnya hanya didesain untuk jalan kaki dan aktivitas sehari-hari.

Tidak semua sneaker memiliki fitur perlindungan yang cukup untuk meredam benturan. Sebagian besar sepatu sneakers dirancang untuk memberikan kenyamanan sehari-hari, bukan untuk aktivitas olahraga yang berintensitas tinggi seperti lari. 

Jika kamu sering berlari atau berencana untuk menjalani program latihan yang intens, sebaiknya jangan pakai sepatu sneakers karena akan cepat aus atau rusak.


Apakah sepatu casual bisa untuk lari?

Meskipun beberapa sepatu casual mungkin terlihat mirip dengan sepatu lari, namun ada perbedaan desain dan fitur yang signifikan antara keduanya. Jadi sepatu casual sebaiknya tidak digunakan untuk lari.

Sepatu casual biasanya tidak dirancang dengan fitur untuk meredam impak yang dibutuhkan tubuh saat berlari. Ini karena sepatu casual cenderung memiliki sol yang tipis, kurangnya bantalan di bagian tumit, serta tidak ada sistem penyerap impak yang memadai. 

Fitur yang terbatas ini dapat mempengaruhi keseimbangan dan kontrol gerakan kaki saat berlari, sehingga meningkatkan risiko terjatuh atau cedera.



Kesimpulan

Lari nyeker atau lari tanpa sepatu lari memang bisa kita lakukan, selama intensitasnya ringan dan dilakukan sebagai variasi dari latihan utama kita.

Terkadang, kita memang perlu untuk berlari dengan gerakan tubuh yang alami. Namun tetap saja, untuk lari dengan lebih intens dan serius, kita perlu sepatu lari yang sesuai.

Lari dengan kaki telanjang memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, sehingga untuk melakukannya kita perlu pemahaman yang menyeluruh terkait lari seperti ini.


sumber:

barefoot running by clevelandclinic

science behind barefoot running by evidencebasedliving

pros and cons shoeless running by verywellfit



Artikel Lainnya Yang Setopik

Langkah kaki saat berlari perlu diatur agar performa lari meningkat dan kita bebas dari cedera. Berikut yang perlu pelari tahu tentang langkah kaki. | Langkah kaki saat lari.

Rekomendasi Sepatu Lari Lokal Di Bawah 500rb | Sepatu lari brand lokal indonesia dengan harga di bawah 500rban. | Sepatu lari lokal.

Daftar 10 macam-macam jenis sepatu lari beserta rekomendasi macam macam jenis sepatu lari. | Macam-macam sepatu lari.

15 Tips memilih sepatu lari agar uangmu tidak terbuang sia-sia untuk sepatu lari yang tidak akan pernah kamu pakai. | Tips Memilih Sepatu Lari.

Daftar 7 Sepatu Lari Mills Rekomendasi Untuk Tahun 2023 | Sepatu lari Mills.

9 Sepatu Lari Hoka Terbaik 2023 | Sepatu Hoka merupakan sepatu lari yang bagus. Ayo cek sepatu Hoka terbaik di sini! | Sepatu running Hoka.

Sepatu Lari Untuk Kaki Lebar 2023 | Sepatu lari untuk kaki lebar adalah sepatu khusus untuk pelari yang berkaki lebar. Berikut tips & rekomendasi untuk sepatu lari untuk kaki lebar. | Sepatu lari untuk kaki lebar.


Demikian pembahasan untuk lari nyeker kali ini. Jika kamu punya pertanyaan atau punya topik yang ingin dibahas, silahkan komen dibawah ya!

Jika kamu sedang mencari berbagai perlengkapan lari original seperti sepatu, pakaian, atau fitness gear lainnya, kamu bisa cek rekomendasi kami di shopee atau di laman produk.  

Follow juga Instagram kita di @runners.case untuk mendapatkan tips lari harian dan serba-serbi olahraga lari langsung di timelinemu!

Posting Komentar untuk "Lari Nyeker | Manfaat Lari Tanpa Sepatu"

beli alat olahraga
cara tambah tinggi badan