Motivasi Lari : Jadi Pelari Itu Cuma Sementara
Kaki sakit dan pegal setelah lari? Ya cuma sementara kan.
Habis itu otot kakimu akan kebentuk, lutut dan betis makin kokoh, langkah kaki jadi semakin ringan seiring jumlah jarak yang kamu tempuh.
Belum lagi lemak di paha & bokong menyusut, terganti sama otot yang kenceng. Wah, ngga usah was-was lagi kalau beli celana.
Keringetan parah habis lari? Ya cuma sementara kan?
Habis itu, berat badan turun karena lemak yang terbakar. Lipatan di perut mulai ngga tampak, lengan makin ramping, mau badan dilihat dari depan atau dari samping, kamu tetap good looking.
Kamu ngga perlu lagi baju garis vertikal atau baju warna hitam buat nyembunyiin kelebihan lemak yang sering bikin minder. Berat badanmu jadi ideal banget.
Napas ngos-ngosan setelah lari? Ya cuma sementara kan?
Habis itu pernapasan jadi lebih lega. Hidung tersumbat, batuk, dan bindeng jadi jarang kamu alami karena sistem imun makin baik.
Apalagi paru-paru jadi mengembang, napas pun panjang, efeknya kamu jadi selalu semangat dan fokus karena pikiran selalu terang.
Ya gitu lah, jadi pelari itu cuma sementara, yang lama itu cuma pas nabung buat beli sepatu lari baru.
Posting Komentar untuk "Motivasi Lari : Jadi Pelari Itu Cuma Sementara"
Jika kamu punya pertanyaan atau punya topik yang ingin dibahas, silahkan komen ya!
Terkadang kamu suka lupa sama topik yang penting buat kamu, yuk bookmark halaman ini biar enak kalau mau dibaca lagi nanti!
Jangan lupa untuk share link postingan ini ke teman lari dan komunitas larimu runners, supaya semakin banyak orang yang mulai berlari karena kamu!