Cara Menentukan Pace Lari Untuk Lari Interval
Menghitung Pace Untuk Lari Interval
Pengertian Lari Interval
Lari interval merupakan lari yang berfokus pada speed dan dilakukan berulang-ulang dalam waktu tertentu. Lari jenis ini banyak dianjurkan untuk mereka yang ingin menambah pace lari mereka.
Ada banyak jenis lari yang bisa kamu pakai sebagai latihan untuk berlari lebih cepat seperti fartlek, tempo, tabata, dan tentu saja interval ini.
Lari jenis ini memang sangat berguna untuk seorang pelari, namun ada banyak pelari yang hanya tahu pola latihannya saja. Sementara kecepatan dari latihan itu sendiri sering salah dilakukan.
Akibatnya kecepatan mereka bisa terlalu pelan saat interval atau bahkan terlalu cepat. Dua-duanya sama buruknya dan sama-sama tidak efektif, karena jika terlalu lambat maka tidak ada perkembangan pada kecepatan, sementara jika terlalu cepat maka beresiko terjadi cedera.
Jadi seberapa cepat sih kita harus lari dalam sebuah latihan interval? Berapa pace yang harus digunakan untuk setiap intervalnya?
Panduan berikut bisa kamu gunakan untuk lari intervalmu sehingga kamu tidak menebak-nebak berapa pace lari yang harus kamu pakai saat melakukan latihan ini.
Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Lari Interval
Sebelum menentukan pace lari interval, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui dulu sebelum mulai lari. Ini agar kamu tahu seberapa cepat pace lari yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari interval yang kamu lakukan.
Ketahui Berapa Pace Larimu Saat 5k
Catat berapa pace larimu saat kamu lari 5k. Pastikan kalau pace yang kamu catat itu adalah pace lari dari lari 5k yang baru-baru ini kamu lakukan.
Dengan mengetahui berapa kecepatanmu saat 5k, kamu bisa mengira-ngira berapa pace yang tepat untuk lari interval nanti.
Sehingga kamu tidak akan lari dengan kecepatan yang terlalu tinggi dan malah berpotensi membuatmu cedera.
Pace lari terbaik untuk lari interval haruslah berada sedikit di atas kisaran pace race mu (pace yang kamu gunakan saat lari di event balapanlari 5km). Ini berarti kamu harus berhati-hati untuk tidak terlalu lamban atau terlalu cepat saat latihan interval ini.
Ini lah mengapa kamu harus mengetahui dulu berapa pace mu saat lari 5k, supaya kamu tidak terjebak untuk mengira-ngira berapa pace untuk lari intervalmu.
Lakukan Setelah Kamu Sudah Bisa Konsisten Berlari
Lari interval hanya aman jika kamu memang sudah rutin berlari. Ini karena lari dengan pace cepat adalah lari yang paling sering menyebabkan cedera.
Banyak kesalahan pelari yang terlalu terburu-buru melahap semua jenis latihan sehingga tubuh mereka langsung mengalami cedera.
Saat kamu baru memulai rutinitas latihan interval ini, jangan langsung melakukannya dengan pace dan jarak yang terlalu banyak. Lakukanlah secara bertahap, misalnya dimulai dari 50 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter, dan seterusnya.
Oleh karena itu, latihan ini tidak disarankan untuk pelari pemula atau pelari yang sudah lama tidak lari.
Disarankan untuk hanya melakukan latihan ini seminggu sekali di jadwal larimu dan tidak lebih dari 20% dari total latihan lari yang kamu lakukan setiap minggunya.
Misalnya, total jarak lari yang kamu lakukan perminggunya bisa mencapai 20km. Nah, karena 20% dari 20km adalah 4km, maka kamu hanya boleh lari interval dengan jarak 4km tersebut.
Kemudian kamu hanya boleh menggunakan 16km sisanya untuk lari dengan pace yang ringan-sedang untuk membangun stamina.
Dengan membagi intensitas latihan lari seperti ini, pace larimu akan terbentuk dan juga lebih aman dari cedera.
Pahami dan tanamkan dulu aturan ini sebelum kamu mencari pace lari intervalmu.
Pemanasan, Pendinginan, dan Jeda Interval
Pemanasan yang baik adalah kunci dari latihan interval yang sukses. Lari jenis ini adalah lari dengan kecepatan sehingga kamu harus benar-benar mempersiapkan pemanasan yang baik. Coba lakukan pemanasan dinamis dan slow jogging sebelum mulai interval.
Pendinginan juga penting setelah latihan interval karena secara bertahap mampu menurunkan detak jantung dan mencegah terjadinya cedera.
Lakukan pendinginan dengan jogging kecil dan berjalan kaki selama beberapa menit sebelum benar-benar berhenti berlari.
Kemudian, disarankan untuk tidak duduk dan membiarkan tubuh dalam kondisi diam pada saat jeda inteval atau jeda di antara lari. Kamu harus terus bergerak walau hanya berupa jalan kaki atau jogging kecil.
Ini karena saat latihan interval, detak jantungmu akan sangat tinggi sehingga berbahaya jika tubuhmu tiba-tiba diam dan berhenti bergerak.
Jeda saat interval memang digunakan untuk 'istirahat', namun bukan berarti kamu harus duduk dan diam begitu saja.
Baca juga Alasan Kenapa Tidak Boleh Langsung Duduk Setelah Lari | Kenapa tidak boleh langsung duduk setelah lari?
Contoh Lari Interval
Berikut adalah beberapa contoh lari interval yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan dan ketahanan tubuh:
Interval 400 meter
Melakukan lari interval sejauh 400 meter di trek atau lintasan lari dengan tempo yang lebih cepat dari kecepatan lari biasa. Kemudian istirahat selama 1-2 menit sebelum melakukan lari interval 400 meter berikutnya. Pelari dapat mengulang latihan ini sebanyak 6-8 kali.
Interval Pyramid
Melakukan lari interval dengan jarak yang semakin panjang kemudian semakin pendek. Contohnya: 200 meter, 400 meter, 600 meter, 800 meter, 600 meter, 400 meter, dan 200 meter. Pelari dapat beristirahat selama beberapa detik atau menit di antara setiap interval lari.
Baca juga Pyramid run adalah salah satu latihan lari interval untuk pelari. Berikut cara latihan pyramid run. | Latihan lari piramid.
Interval fartlek
Melakukan variasi lari interval dengan kecepatan yang bervariasi pula. Pelari dapat mengatur kecepatan lari yang cepat selama beberapa detik atau menit, kemudian melambat sejenak sebelum mempercepat kembali.
Baca juga Pengertian dari Fartlek run atau lari fartlek adalah suatu jenis lari yang dilakukan dengan mengubah pace atau kecepatan lari secara terus menerus. | Latihan lari fartlek.
Interval Hill
Melakukan lari interval pada tanjakan atau bukit dengan kemiringan yang curam. Pelari dapat lari dengan kecepatan yang cepat saat mendaki, kemudian melambat sejenak saat turun. Pelari dapat mengulang latihan ini sebanyak 4-6 kali.
Latihan lari interval yang tepat akan membantu meningkatkan kecepatan, daya tahan, dan efisiensi lari. Namun, sebelum melakukannya, pastikan untuk memperhatikan kondisi fisikmu dan berkonsultasi dengan pelatih atau dokter terlebih dahulu untuk menghindari risiko cedera atau masalah kesehatan.
Cara Menghitung Pace Lari Interval
Menentukan pace lari untuk lari interval sudah banyak dibahas di berbagai universitas dan badan penelitian kesehatan. Kita akan mengambil panduan dari North American Academy of Sport Fitness Professionals.
Mereka menyarankan untuk menghitung pace lari interval berdasarkan pace 5k, karena pace race ini paling mudah dikonversikan. Berikut panduannya.
Lari interval harus dilakukan dengan pace 15% lebih cepat dari pace 5k
Jadi misalnya kamu bisa lari 5k dengan pace rata-rata 7km/menit maka;
7 menit = 420 detik
420 x 15 : 100 = 63 detik
420 - 63 = 357 detik
357 detik dijadikan ke menit = 5:57
Jadi pace lari intervalmu saat lari 100m harus berada pada kecepatan rata-rata 5:57/menit.
Yang perlu diingat adalah kamu tidak boleh menaikkan jarak, bersamaan dengan menaikkan kecepatan larimu. Ini karena intensitasnya akan sangat membebani fisikmu.
Jika kamu ingin lari interval lebih jauh dari 100m, kamu bisa menurunkan pace intervalmu secara bertahap mulai dari 15% ke 12%, 10%, 8%, dan 6%.
Baca juga Conversational Pace adalah pace lari yang digunakan untuk meningkatkan level aerobik seorang pelari. Bagaimana cara menggunakan Conversational Pace?
Apakah Pace Saat Lari Interval Harus Secepat Target Pace Kita?
Jarak lari interval dengan jarak saat race itu berbeda
Kenapa saat lari interval kita perlu lari lebih cepat dari target pace?
Pentingnya Latihan Otot Untuk Pace Lari Interval
Angkat beban
Latihan plyometric
Latihan tubuh bagian bawah
Latihan inti (Core)
Latihan stabilitas dan keseimbangan
Kesimpulan
Lari interval merupakan lari yang berfokus pada speed dan dilakukan berulang-ulang dalam waktu tertentu.
Pace lari terbaik untuk lari interval haruslah berada sedikit diatas kisaran pace race mu. Ini berarti kamu harus berhati-hati untuk tidak terlalu lamban atau terlalu cepat saat latihan interval ini.
Sebaiknya jangan menaikkan jarak lari interval bersamaan dengan menaikkan kecepatan, karena akan sangat membebani fisikmu.
Rumus dasar saat menghitung pace lari interval adalah "Lari interval harus dilakukan dengan pace 15% lebih cepat dari pace 5k".
sumber
How to Determine Paces for Speed Work by runladylike
interval run pace by runnersworld
your interval pace by runsmartproject
Artikel Lainnya Yang Setopik
Demikian pembahasan untuk pace lari interval kali ini. Jika kamu punya pertanyaan atau punya topik yang ingin dibahas, silahkan komen dibawah ya!
Jika kamu sedang mencari berbagai perlengkapan lari original seperti sepatu, pakaian, atau fitness gear lainnya, kamu bisa cek rekomendasi kami di shopee.
Follow juga Instagram kita di @runners.case untuk mendapatkan tips lari harian dan serba-serbi olahraga lari langsung di timelinemu!
last update : 12/3/24
Tiap 100 m berapa detik atau menit rest-nya ?
BalasHapus30-600 detik. Bisa lebih lama atau bisa lebih cepat, tergantung kemampuan fisik kita masing-masing.
HapusPemanasan apa saja yang harus dilakukan sebelum lari interval?
BalasHapusBisa lihat di sini ya. Tinggal kopi link di bawah ke browser google.
Hapus5 Gerakan Pemanasan Dinamis Untuk Pelari Supaya Bebas Cedera | Contoh Gerakan Pemanasan Dinamis (dynamic warm up) dan tujuan serta manfaat pemanasan dinamis sebelum olahraga. |
https://www.runnerscase.com/2020/10/pemanasan-dinamis.html
Interval itu target nya harus jarak yaa ? Bisa gak kalo target nya adalah durasi ? Misalnya 8x90detik dengan Pace 85% Pace 5k dan recovery 8x60detik
BalasHapusIya boleh. Yang penting formatnya lari-recovery-lari-recovery-dst.
Hapus