2 Perbedaan Lari dan Joging
Joging
Apa Perbedaan Antara Lari dan Jogging?
Perbedaan Lari dan Joging Dari Reaksi Tubuh
Perbedaan lari dan jogging juga terletak pada reaksi tubuh. Jogging akan melatih tubuh untuk fokus pada stamina dan daya tahan alih-alih kecepatan.
Tubuh akan dilatih untuk menghemat energi agar bisa berlari jauh dan lama. Selain itu, kemampuan aerobik (penggunaan oksigen) pada tubuh juga berkembang.
Sedangkan running lebih membuat otot di dorong mencapai batasnya, membakar lapisan lemak dibawah kulit, dan memicu kemampuan anaerobik meningkat yang pada akhirnya membuat sistem metabolisme (pembakaran lemak menjadi energi) jadi lebih baik.
Perbedaan Lari dan Joging Dari Pace Lari
Jogging biasanya dilakukan pada pace lari diatas 6-7 menit/km, jika dibawah dari itu maka bisa disebut sebagai lari.
Namun hal ini tentu saja relatif jika mengacu pada pengalaman dari orang yang melakukannya. Orang yang baru mulai lari mungkin menganggap lari 6-7 menit/km itu disebut running atau lari, sedangkan pelari berpengalaman mungkin menganggap itu sebagai slow run.
Beberapa orang percaya bahwa seseorang disebut sedang jogging jika mereka berlari tanpa jadwal lari yang jelas dan tidak untuk mengikuti sebuah event lari seperti marathon.
Beberapa pelari bahkan mungkin tersinggung jika dibilang mereka hanya jogging dan bukannya lari.
Walaupun begitu tetap saja lari ataupun jogging tetaplah sebuah olahraga yang menyehatkan dan perbedaan dalam beberapa hal diatas hanyalah perbedaan yang tidak terlalu berpengaruh.
Perbedaan Pada Tubuh Saat Jogging dan Running
Perbedaan jogging dan running juga terletak pada pace dan energi yang dihabiskan. Tentu saja hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan dari kondisi antara lari dan jogging. Berikut perbedaan dari hal-hal yang terjadi pada tubuhmu saat kamu melakukan kedua latihan tersebut.
Perbedaan Pada Otot
Saat berlari dengan pace yang cepat, kamu akan mengaktifkan otot mu dengan lebih cepat juga. Otot-otot seperti bokong, paha, hamstring, betis, dan otot lainnya akan lebih cepat aktif dibanding jika kamu jogging dengan pace yang lambat.
Oleh karena itu, pelari yang terbiasa dengan pace cepat cenderung memiliki otot yang lebih berkembang dengan baik.
Memperbanyak jogging membuat otot tubuh terlatih bertahan dari kelelahan dan membuatnya lebih efektif menggunakan oksigen saat memproduksi energi.
Sistem kardio pun jadi lebih baik berkembang sehingga mampu melakukan berbagai aktifitas tanpa merasa terlalu kelelahan dalam waktu lama. Ini lah yang terjadi pada pelari marathon yang harus berlari puluhan kilometer.
Sedangkan pada running, tubuh membakar karbohidrat dan lemak secara bersamaan akibat penggunaan energi yang besar pada otot walaupun hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lebih pendek dibanding jogging.
Otot-otot yang juga jauh lebih aktif membakar lapisan lemak yang ada dan membentuk otot sehingga tubuhmu terlihat lebih atletis.
Perbedaan Pada Pembakaran Kalori
Kalori lebih banyak terbakar saat tubuhmu berlari dengan cepat karena saat itu otot menghasilkan energi lebih aktif dibanding pelari jogging. Selain itu, lari cepat dengan intens membuat tubuhmu mengalami afterburn effect sehingga kalori tetap terbakar setelah lari.
Namun kamu juga perlu jogging dengan kecepatan yang lambat sebagai bagian dari pendinginan agar detak jantung bisa diturunkan dengan lebih aman. Walaupun memang jogging ini tidak membakar lemak lebih banyak dibanding saat kamu lari cepat.
Hal ini menunjukan bahwa kita butuh kedua latihan itu agar manfaat dari lari bisa kita dapatkan semaksimal mungkin dan juga mencegah terjadinya cedera dan masalah lain dari akibat besarnya intensitas yang kita lakukan saat lari.
Selalu Awali Jogging atau Lari dengan Pemanasan
Apapun yang kamu pilih sebagai latihan favoritmu, pastikan untuk selalu melakukan pemanasan yang menyeluruh dan benar agar kamu tidak mengalami cedera yang tidak kamu inginkan.
Jangan lupa juga lakukan pendinginan seperti jalan kaki 5-10 menit setelah lari yang membantu detak jantung dan otot-otot kembali normal.
Manfaat Jogging dan Running
Seperti yang bisa kita lihat di bawah, kedua latihan tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda pada tubuh.
Berikut untuk lebih jelasnya manfaat jogging dan running untuk tubuh.
Manfaat Jogging
Apa Manfaat Jogging Untuk Tubuh Kita? Apa Saja Manfaat Dari Jogging?
- Membentuk tulang dan sendi yang kuat
- Memperkuat otot-otot sehingga lebih tahan untuk digunakan lari jarak jauh
- Bisa digunakan sebagai pemanasan sebelum benar-benar lari atau sprinting agar terhindar dari cedera
- Mengembangkan kemampuan aerobik dan kardiovaskular
- Cocok untuk pelari pemula untuk mengaktifkan otot-otot yang selama ini tidak terlatih atau pelari yang sudah lama tidak lari.
Manfaat Lari
- Membentuk tulang dan sendi yang kuat
- Memperkuat otot-otot sehingga lebih tahan untuk digunakan lari jarak jauh
- Membakar lemak lebih banyak sehingga cocok digunakan untuk menurunkan berat badan
- Memperbaiki metabolisme tubuh dalam membakar lemak menjadi energi
- Menghilangkan stress
Berapa Lama Waktu Untuk Jogging?
Jika ditanya berapa lama joging untuk pemula? maka jawabannya bisa bervariasi. Namun, untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari joging, 15-30 menit joging sebenarnya sudah cukup untuk membantu memperbaiki aspek kardiovaskular dan metabolismemu.
Jika kamu ingin mencapai tingkat kebugaran yang lebih tinggi, waktu yang dianjurkan untuk jogging mungkin lebih lama, yaitu sekitar 30-60 menit setiap sesi, dan sebanyak tiga hingga lima kali seminggu.
Namun, untuk pemula atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk memulai dengan durasi yang lebih pendek dan meningkatkannya secara bertahap.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau pelatih sebelum memulai program olahraga baru dan tetap mendengarkan tubuhmu untuk menghindari cedera atau overtraining.
Kapan Waktu Terbaik Untuk Jogging?
Jogging yang baik pada jam berapa? pertanyaan ini sering sekali muncul jika ditanyakan pada seorang ahli. Namun, pada dasarnya semua waktu adalah waktu yang terbaik untuk joging.
Joging merupakan aktivitas fisik berintensitas rendah dan ringan, sehingga cocok dilakukan pada berbagai macam waktu.
Akan tetapi, kita juga harus memikirkan kondisi fisik dan lingkungan sekitar agar manfaatnya bisa kita dapatkan sebesar-besarnya.
Jogging Jam 5 Pagi Apakah Baik?
Joging jam 5 pagi bisa menjadi pilihan yang baik untuk pemula yang baru rutin berlari.
Joging pagi baik karena udara yang masih sejuk dan bersih, sehingga cocok untuk kamu yang memiliki kebutuhan pada udara segar.
Akan tetapi, untuk kamu yang tinggal di perkotaan padat atau daerah urban, lari pagi mungkin akan sedikit sulit karena polusi.
Udara pagi pada daerah perkotaan padat memiliki kandungan polusi, karena asap dan berbagai senyawa pembakaran mesin dari hari sebelumnya melayang turun ketanah.
Oleh karena itu, untuk mereka yang berada di wilayah kota, sebaiknya mulai joging pagi dari jam 6.30 agar material polusi tidak terhirup saat sedang joging.
Apakah Boleh Jogging Setiap Hari?
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan saat baru mulai rutin joging adalah "apakah jogging setiap hari itu baik?"
Tentu saja boleh, karena joging setiap hari akan memberikan manfaat yang besar. Ini karena latihan fisik yang rutin akan membangun kemampuan kardio dan endurance sehingga level kebugaran akan semakin lebih baik.
Namun, jika kamu serius ingin menjadi pelari dan ingin tantangan yang lebih dari itu, cuma joging saja tentu tidak akan cukup.
Sebaiknya, tambahkan latihan otot, lari dengan kecepatan tinggi, dan long run agar kemampuanmu sebagai pelari bisa meningkat secara seimbang.
Berapa Kecepatan Lari Jogging?
Menentukan seberapa cepat sebuah joging harus dilakukan memang sedikit sulit. Ini karena kita kadang tidak sadar kalau kecepatan joging kita sedang melambat, atau sedang terlalu cepat.
Untuk itu, kecepatan lari joging yang paling bagus adalah kecepatan dimana kamu masih bisa bicara dan bernapas dengan lancar.
Saat joging sejauh 1km, coba bicara dengan teman jogingmu dengan normal. Jika napasmu mulai sesak, turunkan kecepatan dan pastikan kamu dapat bicara dengan lancar sebanyak 1-2 kalimat per-tarikan nafas.
Dalam dunia lari, ini dinamakan Pace Conversational. Pace atau kecepatan dimana sistem pernapasan kita masih dapat bekerja dengan normal walaupun secara fisik kita sedang bergerak dengan cepat.
Baca juga Conversational Pace digunakan untuk meningkatkan level aerobik. Berikut cara menggunakan Conversational Pace.
Berapa Jarak Jogging Yang Baik?
Jarak joging yang baik bervariasi tergantung tujuan dari joging itu sendiri. Jika joging biasa dan hanya sebagai rutinitas harianmu, maka jarak 3km seharusnya sudah cukup untuk memberikan manfaat untuk kesehatanmu.
Namun jika joging itu menjadi bagian dari pemanasan atau pendinginan saat lari dengan pace yang lebih cepat, maka jarak jogingnya cukup 500 meter - 1 kilo meter.
Jarak ini bisa bertambah seiring intensitas dari lari yang kamu lakukan. Semakin intens lari yang akan kamu lakukan, maka semakin jauh pula joging yang sebaiknya kamu lakukan.
Cara Melakukan Jogging
Berikut adalah cara melakukan jogging yang benar:
Persiapkan diri
Kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan kondisi cuaca. Pilih sepatu olahraga yang nyaman dan cocok untuk jenis kaki kamu. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan ringan sebelum memulai jogging untuk menghindari cedera.
Mulai dengan kecepatan lambat
Mulailah dengan berjalan atau berlari perlahan selama beberapa menit untuk memanaskan tubuh. Kemudian, perlahan-lahan tingkatkan kecepatan menjadi jogging.
Pertahankan postur tubuh yang baik
Pastikan tubuh kamu tegak, kepala diangkat, dan pandangan terfokus pada jalan di depan kamu. Jangan membungkuk atau menunduk saat berlari.
Atur nafas
Tarik napas secara teratur dan hembuskan dengan ritme yang konstan. Jangan terengah-engah atau terlalu cepat mengambil napas.
Baca juga 3 Hal Penting Tentang Cara Bernapas Saat Olahraga Lari (Cara Mengatur Napas, Hidung vs Mulut, & Cara Memanjangkan Nafas) | Cara bernapas saat olahraga.
Lakukan gerakan kaki yang benar
Jangan mendarat dengan keras pada tumit. Posisikan lutut di atas pergelangan kaki dan jangan terlalu menendang atau mengangkat kaki terlalu tinggi. Pelajari bagaimana cara mendaratkan kaki yang benar saat lari.
Sesuaikan kecepatan dan intensitas
Jangan terlalu terburu-buru meningkatkan kecepatan atau jarak saat pertama kali mulai jogging. Tahanlah kecepatan dan fokus untuk menjaga kecepatan agar serendah mungkin.
Lakukan pendinginan
Setelah selesai jogging, jangan langsung berhenti. Lakukan pendinginan ringan selama beberapa menit dengan berjalan atau melambatkan kecepatan jogging secara bertahap. Hal ini membantu mencegah pusing atau sakit otot.
Baca juga Alasan kenapa tidak boleh langsung duduk setelah lari adalah agar tubuh bisa melewati proses pendinginan dan mengirimkan darah kembali ke jantung. | Jangan duduk habis lari.
Bagaimana Agar Kuat Jogging?
Untuk kuat jogging, tidak ada cara lain selain mejadikan jalan kaki, joging, lari, bersepeda, ataupun berenang sebagai olahraga yang rutin dilakukan 3-5x seminggu.
Olahraga yang disebutkan tadi adalah olahraga kardio yang meningkatkan endurance atau stamina. Semakin baik level stamina yang kamu miliki, semakin kuat tubuh kita untuk jogging dan melakukan olahraga intens lainnya.
Selain itu, endurance atau stamina adalah hal yang hanya berhasil jika dilakukan secara bertahap dan konsisten. Jangan berharap untuk bisa jogging selama 1 jam nonstop, kalau selama ini kamu selalu malas untuk olahraga.
Tubuh kita hanya bisa kuat melakukan olahraga apapun jika kita rutin melatihnya.
Baca juga 5 Hal Yang Bikin Kamu Malas Olahraga Lari dan Solusinya | Bagaimana cara mengatasi rasa malas untuk berolahraga?
Kesimpulan
Perbedaan pada jogging dan lari sebenarnya terletak pada masalah preferensi, mana yang kamu lebih suka untuk dilakukan. Pada akhirnya, tidak peduli apapun pilihanmu, latihan terbaik untuk tubuhmu adalah latihan yang kamu lakukan secara rutin.
Kedua jenis lari tersebut memberikan manfaat yang baik untuk tubuh dan akan lebih baik lagi jika dikombinasikan pada olahraga rutin mu setiap minggunya.
Jika kamu suka jogging dan tidak merasa perlu menaikkan pace dan intensitasnya, maka teruskan lah.
Jika kamu merasa tubuhmu sudah siap berlari dengan intens, maka naikkanlah pace nya dengan diawali dengan jogging dan diakhiri juga dengan jogging.
Artikel Lainnya Yang Setopik
Jogging atau lari santai adalah lari dengan penggunaan energi minimum dan dianjurkan untuk lebih rutin dilakukan dibanding lari cepat. Kenapa begitu ya? | Panduan lengkap soal jogging.
Selain joging, olahraga lari ternyata ada banyak sekali jenisnya. Berikut 15 Macam-macam Lari Beserta Manfaatnya.
Tabata adalah salah satu bentuk latihan intensitas tinggi & dilakukan dengan durasi yang singkat. Berikut cara latihan tabata untuk pelari / runners.
Manfaat jalan kaki ada banyak sekali, apalagi untuk seorang pelari. Berikut beberapa manfaat jalan kaki yang perlu kita tahu. | 23 manfaat jalan kaki.
Sumber
The Difference Between Jogging, Running and Sprinting by yourhousefitness
The Difference Between Running and Jogging by verywellfit
Running vs. Jogging by livehealthy
Demikian pembahasan untuk joging dan perbedaannya dengan lari kali ini. Jika kamu punya pertanyaan atau punya topik yang ingin dibahas, silahkan komen dibawah ya!
Jika kamu sedang mencari berbagai perlengkapan lari original seperti sepatu, pakaian, atau fitness gear lainnya, kamu bisa cek rekomendasi kami di shopee.
Follow juga Instagram kita di @runners.case untuk mendapatkan tips lari harian dan serba-serbi olahraga lari langsung di timelinemu!
Posting Komentar untuk "2 Perbedaan Lari dan Joging"
Jika kamu punya pertanyaan atau punya topik yang ingin dibahas, silahkan komen ya!
Terkadang kamu suka lupa sama topik yang penting buat kamu, yuk bookmark halaman ini biar enak kalau mau dibaca lagi nanti!
Jangan lupa untuk share link postingan ini ke teman lari dan komunitas larimu runners, supaya semakin banyak orang yang mulai berlari karena kamu!